Dispursip Prov. Kalteng Gelar Lomba Deskripsi dan Pertunjukan Tarian Daerah Kalteng Tahun 2025
yl

Hai Kalteng - Palangka Raya - Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Kalimantan Tengah menjadi lokasi pelaksanaan Lomba Deskripsi dan Pertunjukan Tarian Daerah Kalimantan Tengah Tahun 2025 yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispursip) pada Minggu, (13/07/2025). Kegiatan ini mengusung semangat pelestarian seni budaya lokal dengan melibatkan 7 sanggar seni di Kalimantan Tengah, yaitu Sanggar Seni Igal Jue, Darung Tingang, Palangka Hadurut, Manguntur Janang, Kahanjak Huang, Betang Batarung, dan Lunuk Ramba, dengan total 10 kelompok peserta.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Provinsi Kalimantan Tengah, Adiah Chandra Sari yang mewakili Plt. Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah. Dalam keterangannya kepada media, beliau menyampaikan bahwa kegiatan ini memiliki makna penting dalam menjalankan fungsi perpustakaan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan. Ia menekankan bahwa perpustakaan tidak hanya berperan sebagai tempat menyimpan koleksi bahan pustaka, melainkan juga sebagai pusat edukasi, pelestarian budaya, dan pengembangan potensi masyarakat. “Iya ini luar biasa kegiatannya. Jadi mungkin saya sampaikan dulu bahwa fungsi perpustakaan berdasarkan undang-undang adalah sebagai wahana pendidikan, kemudian mengembangkan potensi masyarakat, penelitian, pelestarian kekayaan budaya bangsa, untuk memajukan kebudayaan nasional serta wahana informasi dan rekreasi. Adapun kegiatan ini, adalah dalam rangka menggali seni dan budaya yang pesertanya adalah sanggar-sanggar yang lebih banyak anak-anak muda,” ujar Adiah.
(Baca Juga : "Silaturasa Visual", Ajang Apresiasi Pekerja Visual Kalteng)
Dalam keterangannya, Adiah menyampaikan harapan agar kegiatan ini dapat menjadi sarana untuk memperkuat budaya literasi di kalangan masyarakat khususnya generasi muda. Menurutnya, literasi sejatinya tidak hanya dimaknai sebagai kemampuan membaca teks, melainkan juga mencakup kecakapan dalam menafsirkan makna, mengevaluasi isi bacaan secara kritis, serta memberikan tanggapan yang konstruktif. “Kami berharap melalui kegiatan ini, nanti budaya literasi tidak hanya sekadar membaca tetapi juga memaknai apa yang dibaca, kemudian juga bisa memberikan masukkan, kritikan, dan lain sebagainya terhadap apa yang mereka baca itu. Melalui lomba ini, mereka akan memahami bagaimana isi tarian-tariannya, mudah-mudahan dengan itu mereka bisa memberikan inovasi pengayaan, menulis juga terkait dengan budaya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Adiah menegaskan bahwa salah satu output utama dari kegiatan ini adalah terbitnya buku yang berisi deskripsi dan informasi budaya hasil karya peserta, yang akan menjadi koleksi Perpustakaan Provinsi Kalimantan Tengah. Ia menilai, keberadaan buku tersebut merupakan bentuk pemanfaatan perpustakaan sebagai pusat informasi yang dapat diakses oleh masyarakat luas, khususnya generasi muda, agar budaya seni tari Kalimantan Tengah dapat lebih dikenal dan diwariskan kepada generasi mendatang. “Harapannya melalui kegiatan ini nanti akan ada output, yaitu buku yang menjadi koleksi Perpustakaan Provinsi Kalimantan Tengah. Itu merupakan salah satu pemanfaatan sebagai pusat informasi bagi masyarakat, khususnya generasi muda, sehingga budaya seni tari Kalimantan Tengah bisa diketahui oleh generasi muda,” ungkapnya. Ketua Panitia Pelaksana kegiatan ini adalah Rody yang menjabat sebagai Kepala Bidang Deposit, Pengolahan Bahan Pustaka, dan Preservasi. Lomba ini dinilai oleh 5 orang dewan juri yang memiliki latar belakang di bidang seni dan budaya, yaitu Kumpiady Widen, Wildae D. Binti, Yuseftu Leluno, Kambang, dan Yerson.
Kegiatan lomba ini tidak hanya menjadi ajang ekspresi seni, tetapi juga sarana edukatif yang memperkuat literasi budaya di tengah masyarakat. Dengan melibatkan generasi muda dan didukung dokumentasi yang akan dibukukan, kegiatan ini diharapkan mampu memperkaya khazanah budaya daerah sekaligus memperkuat peran perpustakaan sebagai pusat informasi dan pelestarian warisan budaya Kalimantan Tengah. Lomba ini diharapkan dapat membantu peserta dan masyarakat memahami makna tarian dan menghargai warisan budaya. (Sumber : Diskominfo Kalteng)
- Tinggalkan Komentar